viralmedia.id

Kiai Samingan Mlangi Mengenang Guru Tercinta Kiai Ali Maksum.

KH. Samingan, Rais Syuriah PCNU Sleman, merupakan salah satu dari sekian banyak santri yang menyaksikan langsung keistimewaan atau maziyah KH. Ali Maksum, Krapyak. Kiai Samingan ngaji ke Mbah Ali sekitaran tahun 1966 sampai 1972. Dalam kurun waktu tersebut, banyak kenangan yang beliau dapatkan dari gurunya.

Dulu, ketika istri saya baru melahirkan anak pertama, saya meminta nama kepada Mbah Ali. Saat itu, Mbah Ali memberi saya lima nama anak. Entah apa maksud Mbah Ali memberikan lima nama tersebut,” tutur Kiai Samingan saat diwawancarai tim bangkit, Senin malam (24/9/2018).

Lima nama itu, lanjut Kiai Samingan, berurutan dari nama laki-laki, perempuan, laki-laki, perempuan, dan terakhir laki-laki. Nama-nama itu pun disimpan oleh Pengasuh Pondok Pesantren An-Nasyath tersebut.

Rupanya, lima nama yang diberikan Mbah Ali itu sesuai dengan jumlah putra dan putri beliau yakni 5 orang. Urutannya pun tepat, yakni laki-laki, perempuan, laki-laki, perempuan, dan terakhir laki-laki. Akhirnya, nama-nama itu pun digunakan untuk semua putra dan putrinya.

“Ini lho, hebatnya Mbah Ali itu. Seakan sudah tahu bahwa saya akan dikaruniai lima anak. Dan memang setelah anak yang kelima lahir, istri saya sudah tidak hamil lagi,” lanjut Kiai Samingan.

Kisah tersebut bagi Kiai Samingan merupakan ingatan yang tidak dapat lepas dari dirinya. Apalagi, bagi pribadinya, Mbah Ali adalah guru yang senantiasa memberikan petunjuk hidup.

“Saya dulu sering disuruh nyapu. Pagi-pagi halaman Masjid Krapyak sampai jalan itu sudah bersih. Kalau ada satu sampah saja yang tertinggal, Mbah Ali akan duko (marah).”

“Mbah Ali bilang, ‘Ngan, kalau halaman bersih, banyak orang yang suka. Begitu juga kalau hati kita bersih, banyak yang suka. Maka, kalau membersihkan sampah, diniati juga membersihkan hati’. Pesan ini selalu saya ingat,” pungkas Kiai Samingan menceritakan kebersamaannya dengan Mbah Ali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here