Matcik warga desa Simpang tungkal kecamatan Tungkal jaya di duga membuat kekacauan pada pemilihan Pilkades di karnakan tidak lolos menjadi calon kades pada tahapan penyeleksian calon kades di desa Simpang tungkal

Berawalan pada sehari sebelum tes tertulis dari penguji Unsri yaitu pada tanggal ( 06/09/22) Matcik dengan di temani tokoh masyarakat Yasin menghadap kadis PMD Rhicard chahyadi di ruangan kerja kadis dengan bermaksud minta di loloskan menjadi calon kades, Matcik dan Yasin setelah mendapatkan penjelasan dari Richard tidak bisa membantu meloloskan kecuali skil dari Matcik sendiri, lalu mereka berdua keluar dari ruangan kemudian Yasin masuk kembali dengan membawah aplok berisi uang untuk menyuap kadis PMD, lalu di tolak oleh kadis PMD.

Setelah hasil tes tertulis dari penguji Unsri dan hasil nilai diserahkan langsung kepada panitia Pilkades Simpang tungkal dan hasilnya dinyatakan oleh panitia pilkades desa Simpang Tungkal ,Matcik dinyatakan tidak masuk di peringkat 5 besar sebagai calon kades.

Merasa tidak puas karena tidak masuk rengking 5 besar sebagai calon kades, Matcik  menggugat dan melaporkan dua calon kades ke Polda yang masuk rengking 5 besar dan Panitia pilkades Simpang tungkal dugaan pemalsuan dekumen dan yang terlapor mendapat pemeriksaan dari pihak penyidik Polda.

Dari penyidikan di Polda karna Macik belum juga merasa puas ,lalu Macik akan mengadakan demo di kecamatan Tungkal jaya, lalu di mediasi pihak kecamatan diadakan pertemuan di ruangan rapat kantor kecamatan Tungkal jaya yang di hadiri Kepala dinas PMD, Camat Tungkal jaya, Kapolsek, Babinsa, kades Simpang tungkal, mantan kades Simpang tungkal, ketua BPD, ketua Panitia pilkades, calon dan bakal calon kades Jum,at ( 30/09/22).

Dalam pertemuan di ruang rapat kecamatan Tungkal jaya terungkap calon yang tidak masuk 5 besar Matcik di duga mau menyuap kadis PMD di ruangan kantor dinas PMD kabupaten melalui temannya Yasin yang menghadap kadis PMD.

Di ungkapkan oleh kadis PMD Richard Chahyadi dalam pertemuan tersebut Kronologisnya berawal  sehari lagi akan menghadapi tes tertulis oleh pihak Unsri, Matcik dan Yasin datang menghadap kadis PMD di kantor dinas PMD, setelah mereka berdua keluar meninggalkan ruang kadis PMD , lalu Yaain pada hari yang sama  menghadap kembali kepala dinas PMD sambil menyerahkan Amplok yang di berisi uang Namun pemberian Amplok  tersebut di tolak oleh kadis PMD.

Macik saat mendengarkan keterangan tersebut mengakui kalau ada dua kali menghadap kepala dinas namun Macik tidak mengakui kalau ada pemberian uang , setelah di jelaskan yang memberikan uang itu Yasin  dan saat di tanya itu uang siapa Macik kelihat didalam ruang pertemuan terdiam , hanya menjawab” saya tidak tau,” jelas matcik.

Dari pertemuan tersebut di jelaskan kadis PMD tahapan Pilkades tetap berjalan sesuai dengan prosedur dan bagi Bacalon yang sudah melaporkan pada pihak berwajib biarkanlah poses berjalan biar pengadilan yang dapat mengambil keputusannya.

Karna Matcik belum juga puas terlihat pada hari Rabu tanggal ( 12/10/22) pada saat demo di depan DPRD Muba kelihatan ikut demo dengan wajah dan pakaian yang kusud.

Yasin teman Matcik sewaktu menghadap kadis PMD saat di konfirmasikan melalui WhatsApp nya mengakui kalau sewaktu menghadap kadis PMD ada mem eeikan amplok berisi uang, namun di tolak Richard ” ada isi uang pak kadis idak mau menerimahnya…bahkan beliau menerangkan sesuai presedur”  Iya tapi udah diambil matcik lagi,” ungkap Yasin ,

Menurut salah-satu warga desa Simpang tungkal di depan kantor camat yang tidak.mau menyebutkan namanya sewaktu pertemuan di kantor camat aksi Matcik di duga ada kepentingan oknum anggota dewan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here