LUBUK LINGGAU – Terkait dengan program pemerintah, sekolah Gratis,menuai pertanyaan bagi masyarakat, serta kontroversi pembelian buku (LKS) Lembar kerja siswa di lingkungan Smp Negri 7 Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan Menui Pertanyaan,

Di wawancarai siswa dengan inisial (PD) dalam proses pembelian buku di sekolah nya, menjelaskan

“Kami membeli buku dengan jumlah 10 jenis LKS dengan harga bervariasi dari harga 15 ribu sampai 20 ribu rupiah per paket buku, dengan total 160 ribu rupiah, untuk kebutuhan belajar Persiswa”

Menurutnya “pembelanjaan di lakukan,di luar lingkungan sekolah bukan di dalam lingkungan sekolah,pembelian di lakukan luar pagar gerbang sekolah, lebih kurang 50 meter” katanya siswa tersebut

Bersamaan Wali murid inisial yang anaknya sekolah di Smp Negri 7 yang namanya tidak mau di sebutkan menjelaskan (3/10)

“Kami mendapatkan informasi untuk pembelian dan anjuran buku LKS tersebut Lewat grop Wappsat sekolah, beberapa bulan yang lalu” ungkapnya

Terpisah wali murid inisial (YU) mengatakan sangat memberatkan dalam pembelanjaan buku LKS yang di maksud menjelaskan

“Anak aku meminta uang untuk membeli buku dengan jumlah 160 ribu rupiah, ini sebenarnya sangat memberatkan, untuk saat sekarang ini”

Menurut nya “buku tersebut itu pun tidak bisa beli separuh dari jumlah buku yang di butuhkan” pungkasnya

Terpisah kepala sekolah Smp Negri 7 Lubuklinggau, Drs Darmansyah dengan tegas mengatakan

“Kami di sekolah tidak menjual buku, karena melanggar aturan dan ketentuan yang ada, jika memang ada pihak guru atau oknum yang menjual buku laporkan kepada saya”

Lanjutnya “perlu kamu ketahui saya, ini sudah kapalan/Senior berorganisasi,dari dulu berkecimpung di dunia aktivis ini, perlu kamu tahu itu” ungkapnya dengan nada tinggi

Lanjutnya Sambil berdiri menegaskan

“Kalau bisa saya tidak mau lagi menjadi Kepala sekolah” katanya sambil meninggalkan ruangan. (Firman).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here