viralmedia.id
Humas LSM RUDAL Reformasi Untuk Keadilan Musi Banyuasin Hardiansyah meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi kinerja Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas karena kerap mengundang kontroversi belakangan ini.
Hal itu Ia sampaikan merespons pernyataan Yaqut yang diduga membandingkan suara Adzan dan gonggongan Anjing saat merespons surat edaran Menag tentang penggunaan toa di masjid dan musalah.
Dihubungi wartawan, Hardi menilai seharusnya Yaqut memiliki intelektual sebagai seorang menteri. Ia menegaskan bahwa Azan tak sepatutnya disamakan dengan suara gonggongan Anjing.
Kepada wartawan Hardi mengatakan seharusnya Yaqut tak mengumpamakan hal demikian atau mencari perumpamaan dengan bentuk lain yang lebih baik.
“Karena saya liat enggak ada orang bisa atur Anjing menggonggong,” kata dia.
Sebelumnya, Yaqut meminta agar volume suara toa masjid dan musala diatur maksimal 100 dB desibel dan waktu penggunaan disesuaikan di setiap waktu sebelum adzan.
Hal itu dia sampaikan merespons edaran mengatur penggunaan pengeras suara di masjid dan musala yang dikeluarkannya beberapa waktu lalu.
Namun, Ia kemudian mencontohkan suara-suara lain yang dapat menimbulkan gangguan. Salah satunya suara gonggongan anjing.
“Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa? Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan,” kata Yaqut.
“Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu,” imbuhnya.
Imbas pernyataan itu, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo berencana akan melaporkan Yaqut ke Polda Metro Jaya.
Editor : Dian Novitasari