viralmedia.id

Jakarta – Imron Santri Pemuda asal lampung. Merupakan salah satu dari sekian pengusaha yang sukses di Indonesia. Usaha Imron bergerak dalam industri wewangian, alias parfum. Uniknya, Imron menyatukan bahan-bahan tradisional dalam ramuan parfumnya, dia menamai produknya dengan sebutan Parfum Alami Indonesia Atau di Singkat PAI.

Jiwa usaha Imron memang tidak perlu lagi dipertanyakan, selama 7 tahun Imron sudah bejibaku menjadi seorang penjaja parfum. Bahkan, semua dilakukannya dari nol, dari yang cuma jadi reseller produk parfum impor sampai akhirnya punya toko sendiri.

“Saya pernah kerja menjadi salesmen, sales alat penghisap debu. Hingga sampai lah pada tahun 2016, saya memberanikan usaha kecil-kecilan menjadi reseller parfum impor dan alhamdulillah terus berkembang pesat hingga mempunya toko sendiri,” kisah Imrom kepada viralmedia.id

Mencium berbagai harum parfum selama 7 tahun membuat imron tersadar bahwa sebetulnya Indonesia juga punya wewangian khas dan identik. Dari situ lah Imron mulai sadar untuk mencari wewangian otentik dari bahan-bahan tradisional.

Bermodal ilmu penyulingan yang didapatkan Imron dari para pengusaha parfum yang berkerja sama dengannya, dia mulai mencoba membangun Parfum PAI dengan wewangian kearifan lokal. Kalau menurutnya, Parfum PAI bisa muncul karena kegelisahannya melihat gempuran parfum impor, padahal Indonesia banyak menghasilkan bahan-bahan untuk wewangian.

“Parfum PAI berdiri 1 Maret 2016, pendirinya saya sendiri. Sejarah berdirinya Parfum PAI ini berawal karena kekhawatiran kami atas gempuran produk parfum luar. Padahal Indonesia adalah salah satu negara penghasil gaharu dan nilam terbaik di dunia, gaharu dan nilam ini merupakan bahan untuk membuat parfum,” ungkap Imron.

Imron bercerita parfum yang dijualnya adalah hasil produksi sendiri, dia mengatakan punya pabrik penyulingan parfum di Bekasi. Bahan bakunya, menurut Imron didapatkan dari petani-petani lokal.

“Kita produksi sendiri di Bekasi dari bahan-bahan masih mentah ke proses penyulingan hingga di-matching menjadi parfum. Kami membeli bahan baku dari para petani bunga, nilam, dan gaharu. Jadi dengan membeli Parfum Batik kami juga turut membantu para petani” ungkap Imron.

Hingga kini Imron sudah berhasil menciptakan berbagai varian parfum. Harga parfumnya pun bervariasi mulai dari yang murah sampai yang mahal ada. Parfumnya terbagi dua tipe, tipe premium yang bisa tahan wangi hingga 24 jam, dan tipe deluxe yang maksimal tahan wangi sampai 8 jam.

Saat memulai usahanya Imron bercerita menyiapkan Rp 10 juta untuk modal. Uang itu ia putar untuk membiayai alat suling, bangunan pabrik suling, dan bahan baku. Kini dia menyatakan bisa menjual hingga seribu botol parfum dengan omzet rata-rata berkisar Rp 50 – 60 juta per bulan.


Imron mengatakan sejauh ini dia menjual parfumnya dengan menitipkannya di banyak toko oleh-oleh di sekitar daerah Bekasi, Bandung Jakarta Hingga Jawa Tengah, Jawa Timur dan Mulai ke Sumatera. Di samping itu dia juga membuka aktif ikut pameran-pameran UMKM. Angga juga mempromosikan parfumnya lewat sosial. (Eko)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here